Jumat, 28 Desember 2018

Cat thermoplastik

BAHAN CATMARKA JALAN ( CAT THERMOPLASTIC )

Marka jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas permukaan jalan yang meliputi tanda membentuk garis membujur, garis melintang, garis serong, serta lambang lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi kepentingan lalu lintas.




Bentuk, ukuran, warna, dan tata cara 
penempatan marka jalan mengacu pada Keputuan Menteri Perhubungan No 60 tahun 1993 tentang marka jalan.
Marka profil merupakan marka membujur berupa garis utuh atau garis putus-putus untuk membuat pengemudi lebih meningkatkan kewaspadaan dengan tambahan efek kejut dan memaksimalkan fungsi pantulannya (retroreflektif).

Marka membujur pada lokasi rawan kecelakaan digunakan marka profil dengan penambahan bentuk yang menonjol lebih tinggi dari marka dasar dengan jarak interval tertentu yang berfungsi sebagai pemisah jalur dan batas tepi jalur lalu lintas.


Marka profil dapat menggunakan bahan thermoplastic atau coldplastic.


BAHAN THERMOPLASTIC : 

·  Jenis bahan marka jalan yang digunakan harus bahan tidak licin dan memantulkan cahaya pada malam hari (retroreflektif) bila terkena sinar lampu kendaraan dan memenuhi standar rujukan minimal AASHTO M 247-81 untuk butiran kaca (glass bead) dan AASHTO M 249-79 untuk cat thermoplastic.
·  Bahan marka jalan jenis thermoplastic terdiri atas 4 komponen dengan komposisi binder, glass beads, titanium dioxide (TiO2), dan Calcium Carbonate dan inert filler.
·  Waktu pengeringan setelah diaplikasikan pada permukaan jalan dengan ketebalan 3 mm, tidak lebih dari 10 menit pada suhu 32 ± 2ºC.
·  Marka jalan harus memiliki tingkat retroreflektif minimal 200 mcd/m2/lux (warna putih maupun kuning) pada umur 0-6 bulan setelah aplikasi. Pada akhir tahun ke-2 tingkat retroreflektif minimal 100 mcd/m2/lux.
·  Tingkat retroreflektif diukur pada siang maupun malam hari dengan alat retroreflektometer pada kondisi jalan kering. Pengukuran dilakukan saat 0-1 bulan dan pada bulan ke 6 setelah diaplikasikan.
·  Bahan yang digunakan dalam spesikasi ini tidak boleh lebih dari 1 tahun dari tanggal produksi (tidak kadaluarsa).
·  Setiap bahan marka yang akan digunakan harus lulus uji laboratorium dengan menunjukkan sertifikat uji laboratorium berskala nasional atau internasional.


BAHAN COLDPLASTIC

·   Jenis bahan dasar/resin yang digunakan untuk campuran cat adalah MMA (methacrylate), bahan tidak licin dan memantulkan cahaya pada malam hari (retroreflektif) bila terkena sinar lampu kendaraan dan memenuhi standar rujukan minimal AASHTO M 247-81 untuk butiran kaca (glass bead) dan BS: EN 1871 untuk material cold plastic.
·   Bahan warna pigmen mempunyai daya tahan luar cukup lama (minimal 2 tahun).
·   Waktu pengeringan setelah diaplikasikan pada permukaan jalan dengan ketebalan 2 mm, tidak lebih dari 20-30 menit.
·   Marka jalan  harus memiliki tingkat retroreflektif minimal 200 mcd/m2/lux (warna putih maupun kuning) pada umur 0-6 bulan setelah aplikasi. Pada akhir tahun ke-2 tingkat retroreflektif minimal 100 mcd/m2/lux.
·   Tingkat retroreflektif diukur pada siang maupun malam hari dengan alat retroreflektometer pada kondisi jalan kering. Pengukuran dilakukan saat 0-1 bulan dan pada bulan ke 6 setelah diaplikasikan pada permukaan jalan.
·  Bahan yang digunakan dalam spesikasi ini tidak boleh lebih dari 1 tahun dari tanggal produksi (tidak kadaluarsa).
·  Setiap bahan marka yang akan digunakan harus lulus uji laboratorium dengan menunjukkan sertifikat uji laboratorium berskala nasional atau internasional.


Kami menyediakan Calcium Carbonate khusus untuk pembuat cat marka jalan tersedia dan kehalusan 100, 200, 400 Mesh

Info dan pemasaran : 0852 6591 8610

Jumat, 09 Maret 2018

Fungsi Calcium Carbonate

Fungsi Calcium Carbonate 

Calcium Carbonate/ CaCO3 (Kapur Pertanian)  adalah senyawa kimia dengan rumus CaCO3. 
Calcium Carbonate (CaCO3)/ Kapur Pertanian  adalah zat yang umum ditemukan di batuan sebagai mineral kalsit dan aragonit (terutama sebagai batu kapur ), dan merupakan komponen utama dari cangkang organisme laut , siput , mutiara , dan kulit telur . 

Calcium Carbonate (CaCO3)/ Kapur Pertanian digunakan dalam Industri Pertanian.
Dalam Pertanian Carbonate (CaCO3) dengan Kapur Pertanian. 
Manfaat Kapur Pertanian (KAPTAN) atau Calcium Carbonate (CaCO3) meliputi :
1.    Mendorong pembentukan dan pertumbuhan akar lebih dini.
2.    Memperbaiki ketegaran dan kekahatan tanaman.
3.    Mempengaruhi peng-ngkutan air dan hara-hara lain.
4.    Diperlukan untuk pemanjangan sel-sel, sintesis protein dan pembelahan sel.
5.    Mengatur translokasi karbohidrat, kemasaman dan permeabilitas sel.
6.    Mendorong produksi tanaman padi-padian dan biji tanaman.
7.    Membantu menetralkan asam-asam organik yang bersifat meracuni.
8.    Penting untuk pembentukan dan berfungsi nya bakteri-bakteri bintil akar (Rhizobia) pada tanaman legum.
9.    Meningkatkan sifat fisik, kimia dan biologi tanah
10.  Mempromosikan fiksasi nitrogen lebih baik dengan tanaman kacang-kacangan
11.  Meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman
12.  Meningkatkan efektivitas penggunaan pupuk-pupuk organik
13.  Memasok kebutuhan kalsium, magnesium dan mineral lain untuk tanaman
14. Memperbaiki masalah tanah dari tingkat keasaman / ACID



Calcium Carbonate (CaCO3) digunakan dalam dalam Industri Kelapa Sawit. 
Calcium Carbonate (CaCO3) dicampur ke dalam air untuk menaikan berat jenis air. 
Larutan ini dapat digunakan untuk memisahkan dua kelompok padatan yang memiliki berat jenis (BJ) yang berbeda. Inti sawit basah memiliki berat jenis 1,07 sedangkan cangkang 1,15-1,20. Maka untuk memisahkan inti dan cangkang dibuat BJ larutan 1,12 sehinga initi mengapung dan cangkan akan tenggelam.

Penggunaan utama dari kalsium karbonat dalam industri konstruksi, sebagai bahan bangunan atau batu kapur agregat untuk pembangunan jalan atau sebagai bahan semen atau sebagai bahan awal untuk persiapan kapur pembangun dengan membakar dalam perapian. 
Calcium Carbonate (CaCO3) dalam bentuk batu kapur tidak lagi digunakan untuk tujuan membangun sendiri, tetapi hanya sebagai zat baku / utama untuk bahan bangunan.

Calcium Carbonate (CaCO3)  juga digunakan dalam pemurnian besi dari bijih besi dalam blast furnace . 
Carbonate  yang dikalsinasi  untuk memberikan Calcium Oksida, yang membentuk slag dengan berbagai kotoran ini, dan memisahkan dari besi murni.

Dalam industri minyak , kalsium karbonat ditambahkan ke pengeboran cairan sebagai formasi-bridging dan agen filtercake-penyegelan; juga merupakan bahan bobot yang meningkatkan densitas cairan pengeboran untuk mengontrol tekanan downhole. 
Calcium Carbonate (CaCO3) ditambahkan ke kolam renang, sebagai pH korektor untuk menjaga alkalinitas dan mengimbangi sifat asam dari agen desinfektan. 

Hal ini juga digunakan sebagai bahan baku dalam pemurnian gula dari gula bit ; Hal ini dikalsinasi dalam kiln dengan antrasit untuk menghasilkan Calsium Oksida dan Carbon Dioksida. Kapur dibakar ini kemudian dipuaskan dalam air manis untuk menghasilkan suspensi kalsium hidroksida untuk pengendapan kotoran dalam jus mentah selama karbonatasi .

Calcium Carbonate (CaCO3) secara tradisional menjadi komponen utama dari kapur tulis. 
Calcium Carbonate (CaCO3) merupakan sumber utama untuk tumbuh Seacrete , atau Biorock . 
Diendapkan Calsium Carbonat (PCC), pra-tersebar dalam bentuk bubur, adalah bahan pengisi umum untuk sarung tangan lateks dengan tujuan mencapai penghematan maksimum biaya bahan dan produksi. 

Baik Tanah Calsium Carbonate (GCC) merupakan unsur penting dalam film mikro yang digunakan dalam popok dan beberapa film bangunan sebagai pori-pori yang nukleasi sekitar partikel kalsium karbonat selama pembuatan film oleh biaksial peregangan. GCC atau PCC digunakan sebagai pengisi dalam kertas karena mereka lebih murah daripada serat kayu.

Dalam hal volume pasar, GCC adalah jenis yang paling penting dari pengisi saat ini digunakan. 
Percetakan dan penulisan makalah dapat berisi 10-20% kalsium karbonat. Di Amerika Utara, Calcium Carbonate (CaCO3) telah mulai mengganti kaolin dalam produksi kertas glossy. 
Eropa telah berlatih ini sebagai basa pembuatan kertas atau pembuatan kertas bebas asam untuk beberapa dekade. PCC digunakan untuk kertas mengisi dan kertas pelapis diendapkan dan siap dalam berbagai bentuk dan ukuran memiliki karakteristik distribusi ukuran partikel yang sempit dan diameter bola setara dengan 0,4-3 mikrometer.

Calcium Carbonate (CaCO3) banyak digunakan sebagai extender dalam cat, di cat matte emulsi tertentu di mana biasanya 30% berat dari cat baik kapur atau marmer. Ini juga merupakan filler populer dalam plastik. Beberapa contoh khas termasuk sekitar 15 sampai 20% pemuatan kapur di unplasticized polyvinyl chloride (uPVC) pipa pembuangan, 5 sampai 15% pemuatan stearat dilapisi kapur atau marmer di uPVC jendela profil.

PVC kabel dapat menggunakan Calcium Carbonate (CaCO3) pada beban hingga 70 phr (bagian per seratus bagian dari resin) untuk meningkatkan sifat mekanik (kekuatan tarik dan elongasi) dan sifat listrik (volume resistivity). Polypropylene senyawa sering diisi dengan Calcium Carbonate (CaCO3) untuk meningkatkan kekakuan, persyaratan yang menjadi penting pada suhu penggunaan yang tinggi.


Calcium Carbonate (CaCO3) ditambahkan ke berbagai perdagangan dan melakukannya sendiri perekat, sealant, dan pengisi dekorasi. 
Keramik perekat ubin biasanya berisi 70 sampai 80% kapur. 
Dekorasi pengisi celah mengandung tingkat yang sama dari marmer atau dolomit. Hal ini juga dicampur dengan dempul dalam menetapkan kaca patri jendela, dan sebagai menolak untuk mencegah kaca menempel rak kiln ketika menembak glasir dan cat pada suhu tinggi.

Di keramik / aplikasi kaca, kalsium karbonat dikenal sebagai kapur sirih, dan merupakan bahan yang umum bagi banyak glasir dalam bentuk bubuk putih. 
Ketika glasir yang mengandung bahan ini dipecat dalam kiln, kapur sirih bertindak sebagai fluks material glasir.

Info dan pemasaran :
PT. PANJIWIRA SURYA MANDIRI
HP : 085265918610

Minggu, 18 Februari 2018

Hotel Aek Jordan

Hotel Aek Jordan




Hotel Aek Jordan terletak di jl. Motung Sibisa hanya 15- 20 menit dari kota Parapat, jarak tempuh dari pelabuhan ferry Ajibata sekitar 10 menit.  Kondisi jalan belum di aspal tapi jangan khawatir, jalan sangat bagus

Hotel Aek Jordan dibangun pada dinding tebing, pada malam hari cuaca dingin dan di kamar terasa hangat. 

Bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana alam yang masih asri , murni, jauh dari kebisingan dan polusi. Aek Jordan Hotel merupakan destinasi wisata yang tepat
Pengunjung akan disuguhi dengan panaorama Danau Toba yang indah dengan cuaca yang sejuk. 

Dari lantai 2, pengunjung akan disuguhi panorama Danau Toba di iringi semilir angin yang sejuk





Kondisi pantai yang masih asri, indah, airnya yang jernih dengan berbatuan di tepian pantai sangat cocok bagi yang ingin berenang dan selfie.




Untuk menuju ke pantai, pengunjung harus menuruni bukit, suatu sensasi yang asyik.



Tarif penginapan sangat ekonomis mulai dari harga Rp. 150.000,-







Minggu, 11 Februari 2018

pH Tanah Menentukan Keberhasilan Petani

pH Tanah Menentukan Keberhasilan Petani


Tanah asam adalah tanah yang memiliki pH rendah (pH dibawah 6), semakin rendah pH tanahnya maka semakin ekstrim kemasamannya.







Reaksi Tanah menurut tingkat keasaman

Pada reaksi tanah netral pH 6,5 – 7,5, biasanya terdapat unsure hara yang cukup banyak / optimal
Pada reaksi tanah yang asam pH kurang dari 6, tersedianya unsur-unsur fosfor, kalium, beleran, kalsium, magnesium, molibdin dapat dikatakan demikian cepat menurun
Pada reaksi tanah basa pH diatas 8, tersedianya unsure nitrogen, besi, mangan, borium, tembaga dan seng relative sedikit karena tanah bersifat alkalis.
Tentang reaksi tanah tersebut serta tersedianya unsure hara bagi pertumbuhan tanaman didalam tanah dapat digambarkan sebagai berikut :


Jenis Tanaman       pH Jenis Tanaman            pH

Jagung 5,5 – 7,5                      Padi                       5,0 – 6,5
Kentang 4,8 – 6,5 Ubi jalar                5,8 – 6,0
Tebu 6,0 – 8,0 Bunga matahari 6,0 – 7,5
Tembakau 5,5 – 7,5 Pisang                   6,0 – 7,5
Nanas 5,5 – 6,5 Teh                        4,0 – 5,5
Karet 3,5 – 8,0 Kelapa Sawit         6,0 – 7,5
KopI 4,5 – 7,0 Anggur                  6,0 – 8,0
Tomat 5,5 – 7,0 Kol                        5,5 – 7,5
Seladah 5,5 – 6,6 Bawang                  6,0 – 7,0
Kacang tanah 5,3 – 6,6 Kedelai                  6,0 – 7,0
Sorghum 5,5 – 7,5 kapas                     5,0 – 6,0

Kendala Tanah Masam

Unsur hara makro (terutama N,P,K,Ca,Mg) tidak tersedia dalam jumlah cukup, efektifitas dan efisiensi pemupukan makro (urea, TSP, KCl) juga rendah.
Beberapa unsur (terutama Al dan Fe) tersedia berlebih sehingga sering meracun pada tanaman.
Menghambat perkembangan mikroorganisme tanah.
Pengapuran untuk Meningkatkan pH Tanah

Perbaikan pH tanah bisa dikatakan menyelesaikan 50% masalah kesuburan tanah. Salah satu cara meningkatkan pH tanah dengan pengapuran menggunakan DOLOMITE HALUS. Beberapa hal yang perlu diperhatikan :

Idealnya paling lambat pengapuran dilakukan 2 minggu sebelum tanam, karena bahan kapur termasuk bahan yang lambat bereaksi dengan tanah.
Setelah pengapuran sebaiknya tanah dicangkul (dibajak) agar kapur bisa merata masuk dekat zona perakaran.
Pengairan setelah pengapuran sangat diperlukan.
Peningkatan pH tidak bisa terjadi seketika, melainkan pelan dan bertahap.




Dosis Pemupukan Pupuk DOLOMITE HALUS Tanaman Kelapa Sawit

                                                    Dosis Dolomit / Batang Sawit / Semester ( 6 Bulan )          
Umur Tanaman                      Tanah Mineral ( Kering )            Tanah Gambut ( Basah )  

Umur Tanaman
1 –  3 Tahun                                  500 – 1250 gram                          750 – 1875 gram

4 –  8 Tahun                                1250 – 2000 gram                        1875 – 3000 gram

9 – 15 Tahun                             2000 – 2500 gram                        3000 – 4500 gram

>15 Tahun                                   2500 – 3000 gram                        3000 – 4500 gram


Catatan

Dolomit juga harus secara rutin digunakan pada tanah pH normal, karena unsur Ca dan Mg pada dolomit sangat dibutuhkan tanaman.
Aplikasi pupuk DOLOMITE HALUS disebar secara merata diujung piringan
Penambahan pupuk dolomite akan meningkatkan pH tanah, unsure Mg dan Ca, selain itu unsure lain akan mudah terserap oleh tanaman.
Pupuk DOLOMITE HALUS diaplikasikan lebih dulu untuk memperbaiki keasaman tanah dan merangsang perakaran
Aplikasi pemupukan NPK Super + TE diaplikasikan minimal 2 minggu setelah pemupukan DOLOMITE HALUS
pH TANAH ( SOIL TESTER ) PENGUKUR KESUBURAN TANAH

Kesuburan tanah merupakan kunci utama keberhasilan suatu usaha pertanian, bagaimanapun sempurnanya suatu proses usaha tani akan tetapi jika tidak didukung dengan kesuburan tanah yang  memadahi pasti tidak akan membawa hasil yang maksimal. Sebagai contoh kasus yang umum terjadi pada petani Indonesia, para petani sering memberikan pupuk kimia yang berlebihan pada lahannya akan tetapi produksinya belum seperti yang diharapkan. Permasalahan pada kasus diatas adalah karena tingkat kesuburan tanah yang rendah sehingga berapapun pupuk yang diberikan tidak akan bisa terserap oleh tanaman.

Untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah tidaklah mudah, harus dilakukan uji kesuburan tanah di laboratorium dengan biaya yang tidak murah dan tidak semua petani punya akses untuk melakukan uji kesuburan tanah tersebut.

Kesuburan tanah sangat erat kaitannya dengan kandungan bahan organik tanah. Semakin banyak bahan organik yang terkandung dalam tanah maka akan semakin subur tanah tersebut, sehingga jika terjadi permasalahan kesuburan pada tanah kita solusinya tentu pupuk organik.

SOIL TESTER adalah salah satu alat canggih pengukur kesuburan tanah agar para petani Indonesia dengan mudah bisa mendeteksi kesuburan tanah mereka masing-masing setiap saat. Alat tersebut sangat simple karena mudah digunakan dan mudah dibawa. Dengan mengetahui pHnya maka akan mudah dalam pemupukannya terutama pemberian DOLOMITE HALUS. 

Semoga dengan mengetahui pH tanah pada lahan-lahan pertaniannya petani Indonesia semakin sukses dalam bertani.





CLAYBATH

CLAYBATH


PRINSIP PEMISAHAN DENGAN CLAYBATH ADALAH DIDASARI PADA PERBEDAAN BERAT JENIS (BJ) ANTARA KERNEL BASAH YANG MEMPUNYAI BJ=1.07 DENGAN CANGKANG YANG MEMPUNYAI  BJ=1.30.

BJ AIR = 1 DAN BJ CAIRAN DI CLAYBATH DINAIKAN KE 1.20 DENGAN CAMPURAN CALCIUM CARBONAT  ATAU KAOILIN.DAPAT  DICAMPURKAN ABU JANJANGAN KOSONG DI CAIRAN CLAYBATH UNTUK MENGURANGI KONSUMSI CALCIUM CARBONAT /KAOLIN.


 CANGKANG AKAN TERSINGKIR DI DASAR CLAYBATH DAN INTI AKAN TIMBUL DI ATAS CLAYBATH DAN OVERFLOW KE VIBRATING SCREEN .CANGKANG YANG TERSINGKIR KE BAWAH AKAN MENGALIR DENGAN CLAY SOLUSI MELALUI PIPA LEHER ANGSA KE VIBRATING SCREEN.


LAKUKAN PENAMBAHAN CALCIUM CARBONAT APABILA TERDAPAT KERNEL YANG MASIH LEWAT KE CANGKANG ,DAN LAKUKAN PENGETESAN BJ CAIRAN CALCIUM CARBONAT UNTUK MENGHINDARI CAIRAN CLAY BATH YANG JENUH DENGAN BANYAK MINYAK,KITA HARUS GANTI SEMUA CAIRAN CALCIUM ,KARENA CAIRAN SUDAH TIDAK EFECTIF LAGI.


FLOW CLAYBATH JANGAN TERLALU TINGGI ,15 – 20 M³ PER JAM SUDAH CUKUP,KAPASITAS CLAYBATH TERGANTUNG PADA UKURAN LEHER ANGSA ,UKURAN LEHER ANGSA 6¨ SUDAH CUKUP UNTUK  60 T TBS/JAM.


Screen gunakan wire mesh stailess steel diameter 1 – 1.5 mm dan mesh 5.dapat digunakan ferforated ss flate 2 mm,bila panjang vibrating lebih 2 meter dengan lobang 3 mm minimal lebih 45% perforasi

Apabila mengunakan rotary drum ,plat penahan air harus dibuat dengan kuat ,gunakan plat 6 mm,

Cairan pemisah di claybath tidak boleh bergerak terlalu cepat untuk mendorong inti yang sudah mengapung ke depan,bila laju cairan terlalu cepat ,cangkang dapat mengikuti inti ke kompartemen depan dan muncul sebagai kotoran di inti,atur valve inlet pompa claybath untuk mengontrol kecepatan pengaliran cairan supaya cukup untuk overflow saja.

Semua inti bebas harus muncul di atas cairan bila bj di Kontrol di +/- 1.20
Lost inti di wet sheel claybath harus kurang dari 2% on sample

Apabila pompa tidak menghisap,kemungkinan kerusakan adalah di impeler pompa,karena impeler pompa di claybath lebih cepat habis.



DOLOMITE HALUS GK



DOLOMITE HALUS GK

KEHALUSAN 100 MESH

KANDUNGAN :
MgO       18 -22 %
Cao +/- 30%


Info & Pemasaran : 
085265918610

PENGAPURAN TAMBAK UDANG VANAME

PENGAPURAN TAMBAK UDANG VANAME
Pengapuran adalah pemberian kapur ke dalam tanah pada umumnya bukan karena tanah kekurangan unsur kalsium (Ca) tetapi karena tanah terlalu masam. Oleh karena itu pH tanah perlu dinaikkan agar unsur-unsur hara seperti fosfor (P) mudah diserap tanaman dan keracunan aluminium (Al) dapat dihindarkan.

Pengapuran merupakan salah satu bentuk dari remediasi selain pengoksidasian dan pembilasan tanah, untuk mengatasi permasalahan utama pada tambak tanah sulfat masam antara lain: pH rendah (3-5); kurang tersedia fosfor (P), kalsium (Ca), dan magnesium kandungan unsur molibdium (Mo) dan besi (Fe) sering berlebihan sehingga dapat meracuni organisme; serta kelarutan aluminium (Al) sering tinggi sehingga merupakan penghambat ketersediaan fosfor. Penambahan pupuk, terutama yang mengandung P sering tidak bermanfaat pada tanah masam ini bila unsur-unsur toksik sepertìaluminium, besi, dan mangan (Mn) tidak diatasi.
Fungsi
Pengapuran berguna untuk memperbaiki keasaman (pH) dasar tambak. dasar tambak yang ber-pH rendah dapat menyebabkan rendahnya pH air tambak. Oleh karena itu, perbaikan pH air tambak harus dimulai dari perbaikan pH tanah dasar tambak, selain untuk memperbaiki keasaman dasar tambak, kapur juga berfungsi sebagai desinfektan dan juga sebagai penyedia unsur hara (fosfor) yang dibutuhkan plankton. Tanah dasar tambak yang mengandung pirit harus direklamasi terlebih dahulu selama kurang lebih 4 bulan sebelum diberi kapur.
Kapur yang digunakan di tambak berfungsi untuk meningkatkan kesadahan dan alkalinitas air membentuk sistem penyangga (buffer) yang kuat, meningkatkan pH, sebagai desinfektan, mempercepat dekomposisi bahan organik, mengendapkan besi, menambah ketersediaan unsur P, dan merangsang pertumbuhan plankton serta benthos.

Fungsi pengapuran antara lain:
1) Meningkatkan pH tanah dan air
2) Membakar jasad jasad renik penyebab penyakit dan hewan liar
3) Mengikat dan mengendapkan butiran lumpur halus
4) Memperbaiki kualitas tanah
5) Kapur yang diberikan secara cukup dapat mengikat fosfat yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan plankton
Manfaat pengapuran diantaranya:
1) menormalkan asam-asam bebas dalam air, sehingga pH meningkat
2) mencegah kemungkinan terjadinya perubahan pH air atau tanah yang mencolok
3) mendukung kegiatan bakteri pengurai bahan organik sehingga garam dan zat hara akan terbebas.
4) mengendapkan koloid yang melayang-layang dalam air tambak




Teknik
Pemberian kapur dilakukan dengan cara disebar merata di permukaan tanah dasar kolam. setelah pengapuran selesai, tanah dasar tambak dibalik dengan cangkul sehingga kapur bisa lebih masuk ke dalam lapisan tanah dasar. Pengapuran untuk kolam semen dan terpal dilakukan dengan cara dinding kolam dan dasar terpal dikuas dengan kapur yang telah dicampuri air.
Sebelum mengapurnya, kita harus mengeringkan tambak terlebih dahulu. Tebarkan kapur secara merata di permukaan tambak dengan jumlah yang disesuaikan dengan luas tambak dan tekstur tanah. Kapur yang diperlukan adalah kapur pertanian atau kapur lain dengan takaran disesuaikan dengan pH tanah.
Pengapuran yang dilakukan dibagi atas 2 tahap yaitu pengapuran dasar dan pengapuran susulan. Pengapuran dasar dilakukan setelah pengeringan tambak dengan dosis 1.000-2.000 kg/ha yang ditebar secara merata ke permukaan tanah dasar tambak. Pengapuran susulan dilakukan setelah ikan/udang dipelihara selama 2 bulan dengan cara disebar langsung secara merata ke dalam petakan air tambak.
Adapun cara-cara pengapuran tambak agar memperoleh hasil yang baik, diantaranya:
1. Tanah dasar tambak setelah pengeringan digali dengan kedalaman sekitar 10 cm, selanjutnya dicampur dengan kapur dan diaduk
2. Pengadukan harus baik dan benar hingga merupakan adonan yang homogen serta sempurna
3. Setelah adonan sempurna, bisa dikembalikan dan diratakan pada dasar tambak
4. Pengapuran dilakukan setiap musim penebaran benur atau nener
Pemberian kapur dilakukan dengan cara disebar merata di permukaan tanah dasar kolam. setelah pengapuran selesai, tanah dasar kolam dibalik dengan menggunakan cangkul sehingga kapur bisa lebih masuk ke dalam lapisan tanah dasar, pengapuran untuk tambak semen dan terpal dilakukan dengan cara dindingtambak dan terpal dikuas dengan kapur yang telah dicampur air.
Cara pengapuran tambak yaitu dengan mengukur pH tanah lebih dulu di beberapa titik yang berbeda dengan menggunakan alat pengukur pH tanah sampai diperoleh angka yang tepat, kemudian hitung kebutuhan kapur. Secara sederhana kebutuhan kapur yang digunakan untuk tambak adalah sebagai berikut: .pH 4-5 digunakan kapur sebanyak 4000 kg/ha .pH 5-6 digunakan kapur sebanyak 3000 kg/ha .pH >6 digunakan dolomit sebanyak 1000 kg/ha. Kemudian kapur ditebarkan ke seluruh permukaan tanah dan pematang secara merata. Biarkan selama 2-3 hari, untuk selanjutnya tambak siap disi air sampai ketinggian yang diperlukan.




Jenis
Jenis kapur yang digunakan pada kegiatan budidaya udang tradisional plus ini adalah kapur dolomit halus ((MgO).
Jenis kapur yang biasa digunakan untuk pengapuran kolam adalah kapur Dolomite halus (MgO), kapur pertanian (Calcium Carbonate/CaCO3) dan kapur tohor.


Kapur tohor atau kapur sirih adalah kapur yang pembuatannya melalui proses pembakaran. Bahan penyusunnya berupa batuan tohor gunung dan kulit kerang.




Kapur pertanian adalah kapur karbonat (Calcium Carbonate/CaCO3) yang bahan penyusunnya berupa batuan kapur tanpa melalui proses pembakaran, tetapi langsung digiling. terdapat dua macam kapur pertanian, yaitu kalsit (Calcium Carbonate/CaCO3) dan dolomit. Kalsit (Calcium Carbonate/CaCO3) bahan bakunya didominasi oleh kandungan karbonat dan sedikit magnesium (Mgo 1%), sementara dolomit bahan bakunya didominasi oleh Magnesium dan CaO).
Jenis kapur yang dapat diaplikasikan di tambak yaitu kapur Dolomit Halus (MgO), kapur karbonat(Calcium Carbonate/CaCO3) , kapur oksida dan kapur hidrat.
Kesesuaian jenis kapur untuk digunakan sebagai material penertal tergantung pada beberapa faktor antara lain kekuatan menetralisir, harga, tingkat reaksi dengan tanah, tingkat kehalusan butir, dan kemudahan untuk digunakan/tidak beresiko. Biasanya dolomit dan kalsit yang lebih umum digunakan oleh para petani tambak dengan alasan tersebut di atas. Kapur dolomit memiliki pengaruh lebih lama, mudah diperoleh, tidak meninggalkan residu dan kecepatan reaksi lebih lambat.
Dosis
Sebelum menentukan dosis kapur pada persiapan tambak, maka perlu diketahui cara pengukuran pH menggunakan pH meter. Setelah nilai pH tanah diketahui maka dosis kapur yang digunakan disesuaikan dengan tingkat keasaman tanah.
Kebutuhan kapur per hektar tambak tergantung dari derajat keasaman tanah tambak (pH). Umumnya, tambak yang sudah beberapa kali digunakan untuk pemeliharaan udang akan ber-pH rendah karena telah terjadi proses pembusukan bahan organik berupa sisa pakan dan kotoran udang sehingga menghasilkan asam dari proses oksidasi. semakin rendah pH tanah, jumlah kapur yang diperlukan juga semakin banyak.
Metode Penentuan Dosis
Istilah kebutuhan kapur digunakan untuk menyatakan jumlah kapur yang harus diberikan pada tanah untuk pertanaman tertentu. Kebutuhan kapur juga digunakan untuk menyatakan jumlah kapur atau kesetaraannya yang harus diberikan pada tanah untuk menaikan pH tanah menjadi pH 6,5 dari pH 5. Angka-angka yang diperoleh dari suatu cara penentuan kebutuhan kapur harus dikalikan dengan indeks netralisasi, tergantung pada susunan serta kehalusan bahan yang digunakan dalam pengapuran dan jumlah yang mungkin dapat tercuci.
Untuk menghitung kebutuhan dolomite dilakukan dengan cara berikut ini. Contoh : Diketahui : pH aktual 5 pH yang dituju 6,5 Jawab :6,5 - 5 x 2000 kg/ha = 1,5 x 2000 = 3000 kg/ha Hasilnya : 3000 kg/hektar artinya untuk menaikan pH dari pH sebelumnya 5 menjadi 6,5 dalam satu hektar luas lahan diperlukan 3000 kg dolomite.
Faktor-Faktor yang Perlu Diperhatikan
Kolam hendaknya dicangkul terlebih dahulu agar proses pengapuran menjadi lebih sempurna. Tanah yang dicangkul kurang lebih mencapai kedalaman 20 cm dan diberi air sehingga menjadi macak-macak (becek), selanjutnya kapur ditebarkan secara merata.
Agar dapat diperoleh manfaat pengapuran yang sempurna, perlakuan yang diperlukan adalah sebagai berikut:
· Tanah dasar tambak digali sedalam kurang lebih 20 cm, kemudian dicampur dengan kapur dan diaduk
· Pengadukan harus dilakukan secara merata, sehingga didapat adonan yang homogen dan sempurna
· Adonan yang sudah sempurna dapat dikembalikan dan diratakan pada pelataran tambak.
Untuk tambak yang bertanah asam, pengapuran tambak harus dilakukan setiap musim tanam. Dengan demikian, produktivitas tambak tetap terjamin. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Idealnya paling lambat pengapuran dilakukan 2 pekan sebelum tanam, karena bahan kapur termasuk bahan yang lambat bereaksi dengan tanah.
2. Setelah pengapuran sebaiknya tanah dicangkul/dibajak agar kapur bisa merata masuk dekat zona perakaran.
3. Pengairan setelah pengapuran sangat diperlukan.
4. Peningkatan pH tidak bisa terjadi seketika, melainkan pelan dan bertahap.
5. Dosis kapur disesuaikan pH tanahnya, tetapi sebagai pedoman praktis dosis berkisar 500-2.000 kg/Ha.
Beberapa kriteria yang perlu dijadikan patokan sebelum melaksanakan pengapuran, adalah :
1. Pemberian kapur dilakukan saat dasar tambak kering, setelah pembilasan. Jenis dan jumlah kapur dasar yang dibutuhkan dihitung berdasarkan pH tanah di daerah mangrove.
2. Pemberian kapur disarankan pada waktu dimana angin tidak berhembus kencang untuk mencegah kapur beterbangan keluar tambak. Tempatkan posisi tubuh yang membelakangi arah angin agar kapur tidak mengenai tubuh saat pemberian kapur.
3. Sebarkan kapur semerata mungkin di dasar tambak dan pematang bagian dalam, terutama pada bagian caren atau bagian yang masih tergenang.
4. Diamkan tambak selama beberapa hari setelah pengapuran, kemudian isi dengan air laut dan, jika memungkinkan, dilakukan pemeriksaan pH air. Diharapkan pH air telah mencapai 7,5-8,5 yang menunjukkan bahwa proses pengapuran telah berhasil.