Faktor
yang mempengaruhi pH tanah
Keasaman tanah atau pH tanah dapat di
pengaruhi oleh beberapa faktor yaiitu bahan induk tanah, pengendapan, vegetasi
alami, pertumbuhan tanaman, kedalaman tanah dan pupuk nitrogen
• Dekomposisi bahan
organik
Bahan organik tanah
secara terus menerus terdekomposisi oleh mikroorganisme kedalam bentuk asam
asam organik, karbondioksida (CO2) dan air, senyawa pembentuk asam karbonat.
Selanjutnya, asam karbonat bereaksi dengan Ca dan Mg karbonat di dalam tanah
untuk membentuk bikarbonat yang lebih larut, yang bisa tercuci keluar, yang
akhirnya meninggalkan tanah lebih masam.
• Bahan induk
Tanah berkembang dari
bahan induk yang berupa batuan dan bahan organik. Selanjutnya batuan di
kelompokkan menjadi batuan beku, sedimen dan metamorfose. Batuan basa umumnya
mempunyai pH tinggi dibandingkan dengan tanah yang berkembang dari batuan masam
• Pengendapan
Jika air berasal dari
air hujan melewati tanah, kation kation basa seperti Ca dan Mg akan tercuci.
Kation kation basa yang hilang tersebut kedudukannya di tapak jerapan tanah
akan di ganti oleh kation kation masam seperti Al, H, dan Mn. Oleh karena itu, tanah
yang terbentuk pada lahan dengan curah hujan tinggi biasanya lebih masam
dibandingkan pada tanah tanah pada lahan kering atau acid.
• Vegetasi alami
Tanah tanah yang berada
di bawah kondisi vegetasi hutan akan cenderung lebih masam di bandingkan dengan
yang berkembang di bawah padang rumput. Hutan tanaman dengan daun kecil
(konifer) dapat menyebabkan lebih masam dibandingkan dengan hutan tanaman berdaun
lebar.
• Pertumbuhan tanaman
Tanah sering menjadi masam jika di tanami atau
untuk aktifitas pertanian, sebab basa basa akan hilang (ikut terpanen).
• Kedalaman tanah
Pada lahan dengan curah
hujan tinggi, umumnya kemasaman meningkat sesuai dengan kedalaman lapisan
tanah, sehingga kehilangan topsoil oleh erosi dapat menyebabkan lapisan olah
tanah menjadi lebih masam.
• Pupuk nitrogen
Nitrogen tanah dapat
berasal dari pupuk, bahan organik, sisa hewan, fiksasi N oleh leguminose dapat
menyebabkan tanah lebih masam.
Untuk memperbaiki
kemasaman lahan pertanian agar sesuai dengan tanaman yang akan dibudidayakan
dipergunakan Dolomite yang mengandung unsur Magnesium (MgO) dengan kehalusan
minimal 100 mesh (MESH = TINGKAT KEHALUSAN TEPUNG) agar mudah/ cepat meresap ke
dalam tanah.
Fungsi Magnesium (MgO) :
• Mengoreksi keasaman
tanah agar sesuai dengan pH yang diperlukan tanaman, kolam dan tambak
• Menetralisir kejenuhan
zat - zat yang meracuni tanah, tanaman, kolam dan tambak bilamana zat
tersebut berlebihan seperti zat Al (alumunium), Fe (zat besi), Cu (Tembaga)
tersebut berlebihan seperti zat Al (alumunium), Fe (zat besi), Cu (Tembaga)
• Meningkatkan
efektifitas dan efisiensi penyerapan zat - zat hara yang sudah ada dalam tanah
baik
yang berasal dari bahan organik maupun pemberian pupuk lainnya seperti Urea, TSP dan Kcl
yang berasal dari bahan organik maupun pemberian pupuk lainnya seperti Urea, TSP dan Kcl
• Menjaga tingkat
ketersediaan unsur hara mikro sesuai kebutuhan tanaman, dengan Magnesium
(MgO) yang cukup unsur mikropun memadai
(MgO) yang cukup unsur mikropun memadai
• Memperbaiki porositas
tanah, struktur serta aerasi tanah sekaligus bermanfaat bagi mikrobiologi
dan kimiawi tanah sehingga tanah menjadi gembur, sirkulasi udara dalam tanah lancar dan
menjadikan akar semai bebas bergerak menghisap unsur hara dari tanah
dan kimiawi tanah sehingga tanah menjadi gembur, sirkulasi udara dalam tanah lancar dan
menjadikan akar semai bebas bergerak menghisap unsur hara dari tanah
• Aktifator berbagai
jenis enzim tanaman, merangsang pembentukan senyawa lemak dan minyak,
serta karbohidrat
serta karbohidrat
Hindari penggunaan
pupuk, zat aktif, insektisida, pestisida dan fungisida yang berlebihan.
Pergunakan selalu pupuk
dan obat-obatan tanaman yang telah memiliki sertifikasi Standar Nasional
Indonesia (SNI)
Semoga bermanfaat bagi
petani
PT. PANJIWIRA SURYA MANDIRI
Info dan Pemasaran : 0852 6591 8610
PT. PANJIWIRA SURYA MANDIRI
Info dan Pemasaran : 0852 6591 8610
Tidak ada komentar:
Posting Komentar