Jumat, 16 Juni 2017

Faktor Yang Mempengaruhi pH Tanah

Faktor yang mempengaruhi pH tanah
Keasaman tanah atau pH tanah dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor yaiitu bahan induk tanah, pengendapan, vegetasi alami, pertumbuhan tanaman, kedalaman tanah dan pupuk nitrogen

• Dekomposisi bahan organik
Bahan organik tanah secara terus menerus terdekomposisi oleh mikroorganisme kedalam bentuk asam asam organik, karbondioksida (CO2) dan air, senyawa pembentuk asam karbonat. Selanjutnya, asam karbonat bereaksi dengan Ca dan Mg karbonat di dalam tanah untuk membentuk bikarbonat yang lebih larut, yang bisa tercuci keluar, yang akhirnya meninggalkan tanah lebih masam.

• Bahan induk
Tanah berkembang dari bahan induk yang berupa batuan dan bahan organik. Selanjutnya batuan di kelompokkan menjadi batuan beku, sedimen dan metamorfose. Batuan basa umumnya mempunyai pH tinggi dibandingkan dengan tanah yang berkembang dari batuan masam
• Pengendapan
Jika air berasal dari air hujan melewati tanah, kation kation basa seperti Ca dan Mg akan tercuci. Kation kation basa yang hilang tersebut kedudukannya di tapak jerapan tanah akan di ganti oleh kation kation masam seperti Al, H, dan Mn. Oleh karena itu, tanah yang terbentuk pada lahan dengan curah hujan tinggi biasanya lebih masam dibandingkan pada tanah tanah pada lahan kering atau acid.
• Vegetasi alami
Tanah tanah yang berada di bawah kondisi vegetasi hutan akan cenderung lebih masam di bandingkan dengan yang berkembang di bawah padang rumput. Hutan tanaman dengan daun kecil (konifer) dapat menyebabkan lebih masam dibandingkan dengan hutan tanaman berdaun lebar.
• Pertumbuhan tanaman
 Tanah sering menjadi masam jika di tanami atau untuk aktifitas pertanian, sebab basa basa akan hilang (ikut terpanen).
• Kedalaman tanah
Pada lahan dengan curah hujan tinggi, umumnya kemasaman meningkat sesuai dengan kedalaman lapisan tanah, sehingga kehilangan topsoil oleh erosi dapat menyebabkan lapisan olah tanah menjadi lebih masam.
• Pupuk nitrogen
Nitrogen tanah dapat berasal dari pupuk, bahan organik, sisa hewan, fiksasi N oleh leguminose dapat menyebabkan tanah lebih masam. 
Untuk memperbaiki kemasaman lahan pertanian agar sesuai dengan tanaman yang akan dibudidayakan dipergunakan Dolomite yang mengandung unsur Magnesium (MgO) dengan kehalusan minimal 100 mesh (MESH = TINGKAT KEHALUSAN TEPUNG) agar mudah/ cepat meresap ke dalam tanah.

Fungsi Magnesium (MgO) :
• Mengoreksi keasaman tanah agar sesuai dengan pH yang diperlukan tanaman, kolam dan tambak
• Menetralisir kejenuhan zat - zat yang meracuni tanah, tanaman, kolam dan tambak bilamana zat 
   tersebut berlebihan seperti zat Al (alumunium), Fe (zat besi), Cu (Tembaga)
• Meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyerapan zat - zat hara yang sudah ada dalam tanah baik 
   yang berasal dari bahan organik maupun pemberian pupuk lainnya seperti Urea, TSP dan Kcl
• Menjaga tingkat ketersediaan unsur hara mikro sesuai kebutuhan tanaman, dengan Magnesium 
   (MgO) yang cukup unsur mikropun memadai
• Memperbaiki porositas tanah, struktur serta aerasi tanah sekaligus bermanfaat bagi mikrobiologi 
   dan kimiawi tanah sehingga tanah menjadi gembur, sirkulasi udara dalam tanah lancar dan 
   menjadikan akar semai bebas bergerak menghisap unsur hara dari tanah
• Aktifator berbagai jenis enzim tanaman, merangsang pembentukan senyawa lemak dan minyak, 
   serta karbohidrat

Hindari penggunaan pupuk, zat aktif, insektisida, pestisida dan fungisida yang berlebihan.

Pergunakan selalu pupuk dan obat-obatan tanaman yang telah memiliki sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI)

Semoga bermanfaat bagi petani


PT. PANJIWIRA SURYA MANDIRI
Info dan Pemasaran : 0852 6591 8610

Tidak ada komentar:

Posting Komentar