Nilai pH merupakan ciri kimia tanah, menjadi faktor sangat penting dalam menentukan kesuburan tanah karena ketersediaan unsur hara bagi tanaman sangat berkaitan dengan nilai pH. Semakin tinggi nilainya berarti semakin asam tanah tersebut. Populasi dan kegiatan mikroorganisme di dalam tanah juga sangat dipengaruhi oleh tingkat keasaman tanah. Pengukuran nilai pH dapat dengan berbagai cara, yaitu menggunakan kertas lakmus, pH meter dan pH tester.
Pada tanah asam (pH rendah), tanah didominasi oleh ion Al, Fe, dan Mn. Ion-ion ini akan mengikat unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman, terutama unsur P (fosfor), K ( kalium), S (sulfur), Mg (magnesium) dan Mo (molibdenum) sehingga tanaman tidak dapat menyerap makanan dengan baik meskipun kandungan unsur hara dalam tanahnya banyak. Pada kondisi ini, derajat keasaman tanah bernilai < 7. Selain ion-ion Al, Fe, dan Mn mengikat unsur hara, ion-ion tersebut juga meracuni tanaman. Pada tanah asam, kandungan unsur mikro seperti seng (Zn), tembaga (Cu) dan kobalt (Co) juga tinggi sehingga meracuni tanaman. pH netral bernilai 7, pada kondisi ini kebanyakan unsur hara mudah larut dalam air sehingga tanaman dapat dengan mudah menyerap unsur hara. Pada tanah basa dengan nilai derajat keasaman (pH) >7 unsur P (fosfor) akan banyak terikat oleh Ca (kalsium), sementara unsur mikro molibdenum (Mo) berada dalam jumlah banyak. Unsur Mo pada tanah basa menyebabkan tanaman keracunan.
Pengukuran pH Tanah
Pengukuran nilai pH diperlukan untuk menentukan jumlah
pemberian kapur pertanian pada tanah masam atau bernilai pH rendah (di bawah
6,5). Pengukuran dapat dilakukan dengan berberapa cara, yaitu mengunakan kertas
lakmus, pH tester dan pH meter. Pengukuran bisa secara diagonal maupun zigzag
asal sudah mewakili. Tentukan beberapa titik sampel yang akan diukur pH-nya
secara acak, setelah itu dilakukan pengukuran lalu dihitung rata-ratanya.
Kertas Lakmus
Siapkan wadah berisi air secukupnya, ambil sampel tanah
yang akan diukur pH-nya. Kocok hingga bercampur rata. Ambil lapisan atas
campuran tersebut dan pindahkan ke wadah yang baru. Pengambilan bisa
menggunakan pipet tetes atau jarum suntik. Masukkan kertas lakmus ke dalam
wadah terakhir. Kemudian cocokkan warna kertas lakmus dengan warna standar yang
menunjukkan angka keasaman tanah (nilai pH). Jika kertas lakmus berwarna biru
berarti tanah bersifat basa, sedangkan kertas lakmus berwarna merah berarti tanah
bersifat asam.
pH Meter
Tentukan beberapa titik sampel secara acak, misal 10 atau
20 titik tergantung luas lahan yang akan diukur. Basahi permukaan tanah yang
akan diukur pH-nya sampai jenuh (kapasitas lapang). Tancapkan pH meter, tunggu
beberapa saat. Jarum akan bergerak perlahan sampai akhirnya berhenti (stabil).
Angka pada kondisi ini merupakan nilai pH. Lakukan untuk semua titik sampel,
kemudian ambil rata-ratanya.
pH Tester
Alat pH tester terdiri dari 1 botol kecil cairan kimia
penguji tingkat keasaman, cawan porselen tempat pengujian, dan kartu pengamatan
perbandingan skala pH dengan warna indikator. Cara menentukan nilai pH
menggunaakn pH tester hampir sama dengan menggunakan kertas lakmus. Hanya saja
cairan tanah yang bening dipisahkan dari tanah, kemudian diteteskan pada cawan
porselen. Pada cairan tanah tersebut ditambahkan 2 tetes cairan kimia dan
diaduk rata. Tunggu beberapa saat lalu amati warnanya. Cocokkan warna yang
ditimbulkan dengan kartu pengamatan perbandingan skala pH.
MENETRALKAN pH TANAH
MENETRALKAN pH TANAH
Derajat keasaman tanah pada kondisi netral mempunyai banyak
keuntungan. Tanaman mampu tumbuh dengan baik sehingga produksinya dapat
optimal. Tanaman mampu menyerap unsur hara dengan baik karena pada kondisi ini
unsur hara mudah larut dalam air terutama sekali unsur makro P (fosfor) tidak
terikat oleh unsur Al, Fe, dan Mn sehingga unsur P (fosfor) pada kondisi
tersedia. Unsur P (fosfor) tersedia ini sangat dibutuhkan tanaman terutama pada
fase pertumbuhan awal. Pembentukan akar menjadi sempurna. Penyerapan unsur K
(kalium) juga sempurna sehingga tanaman tahan terhadap serangan hama penyakit
dan tahan terhadap kekeringan.
Pada tanah dengan pH rendah (tanah asam) dapat ditingkatkan nilai pH-nya dengan cara pengapuran, sedangkan pada tanah basa (pH tinggi), penetralan pH dapat dilakukan dengan penambahan belerang (S)
Pada tanah dengan pH rendah (tanah asam) dapat ditingkatkan nilai pH-nya dengan cara pengapuran, sedangkan pada tanah basa (pH tinggi), penetralan pH dapat dilakukan dengan penambahan belerang (S)
PT. PANJIWIRA SURYA MANDIRI
Info dan Pemasaran : 0852659186109
Slot Machines & Casino Web page | Depasino
BalasHapusIf you want to play slots online, you should 카지노사이트 also have an account 메리트카지노 with the casino Web site. At Depasino we've managed to deliver some 우리카지노 of the most