Jumat, 16 Juni 2017

Tahap Pengolahan Tanah Dasar pada Budidaya Tambak Udang Vaname

Tahap Pengolahan Tanah Dasar pada Budidaya Tambak Udang Vaname.
Dalam Teknis Budidaya Udang Vaname dengan dasar tambak berupa tanah (tidak ditutup plastik), pengolahan dasar tambak memegang peranan penting dalam keberhasilannya. Karena faktor penentu panen udang vaname adalah keadaan tanah dasar tambak dan kualitas air tambak. Tanah dan air akan baik bila dasar tambak dipersiapkan dengan baik pula.
Tahap-tahap dalam mempersiapkan dasar tambah adalah sebagai berikut :
A.PENGERINGAN
Setelah udang dipanen, semua air dalam tambak dikeluarkan, lalu dikeringkan/dijemur selama satu minggu. Bila sudah kelihatan tanda-tanda tanah dasar tambak mulai retak-retak, maka endapan lumpur hitam (black mud) dikupas dan dibuang. Sekaligus dikerjakan reklamasi tambak, seperti perbaikan konstruksi tambak, pematang, pintu air dan sebagainya.
Dasar tambak kembali dijemur selama 2 atau 3 hari. Lalu dibajak untuk membongkar tanah dasar tambak agar udara masuk ketanah dan terjadi proses oksidasi. Sisa-sisa akar yang ada dibuang untuk menghindari terjadinya
pembusukan yang mengeluarkan gas-gas beracun dan berbahaya untuk udang. Setelah dibajak tanah dibiarkan beberapa hari agar bakteri anaerob yang sifatnya patogen dan bibit penyakit mati, serta gas-gas bercun menguap.
B. PENGAPURAN
Dalam Teknis Budidaya Udang Vaname yang baik, pengapuran adalah upaya yang wajib dilakukan khususnya untuk menaikkan pH tanah dasar tambak, menjadi 6,5 - 7 (pH normal). Sebab bila pH-nya dibawah normal, kurang baik untuk kehidupan dan pertumbuhan udang.
Kapur ditabur ke permukaan tanah dasar tambak, lalu dibajak agar tercampur dengan tanah. Pengapuran ini lebih baik dilakukan dua kali. Dosis kapur yang digunakan sesuai tingkat kemasaman tanah.
Pertama, dengan menggunakan setengah dosis kapur yang direncanakan. Setelah dicampur dan dibiarkan beberapa hari, barulah setengah dosis sisanya ditaburkan.
Lalu dibajak lagi dan dibiarkan beberapa hari lagi.
Selanjutnya dilakukan tes pH. Kalau pH sudah sesuai, masukkan air kira-kira sedalam 30 cm dan biarkan semalam. Tujuan perendaman ini adalah agar sisa-sisa reaksi pada dasar tambak larut dalam air. Kemudian air dibuang, dan dasar tambak diratakan.
C. DIBERI PUPUK ORGANIK
Dalam keadaan basah atau ada air sedikit (maksimum 1 cm) pupuk organik ditabur secara merata.
Pupuk organik langsung menyatu dengan tanah sehingga kelihatan lagi perbedanannya. Biarkan selama satu minggu, dan dasar tambak dijaga tetap lembab. Tujuan penggunaan pupuk organic ini adalah untuk memperbaiki struktur tanah di permukaan dasar tambak, sehingga tanah menjadi suatu koloid yang lebih stabil.
Di dalam aktivitasnya pupuk organik akan menciptakan keseimbangan unsur hara (mineral balance). Bakteri-bakteri yang terkandung didalam organic akan menguraikan sisa-sisa bahan organik mentah yang masih tertinggal di dasar tambak., dan sementara itu juga akan berlangsung proses mineralisasi.
Selama satu minggu diharapkan tanah dasar tambak menjadi mantap sehingga makanan alami berupa plankton yang disukai udang mudah tumbuh.
Pupuk organik yang diberikan lebih baik sudah dalam bentuk teknologi pupuk organik sehingga pemakaiannya akan lebih efisien dan tidak meninggalkan residu berupa sampah organic kasar (sisa kotoran hewan).
D. AIR DIMASUKKAN
Setelah satu minggu diberi pupuk, air dimasukkan, langsung dengan kedalaman minimal 60 cm. Setelah pemberian pupuk organik, air jangan dibuang dan dilakukan pembasmian ikan-ikan liar dengan saponin. Beberapa hari kemudian plankton akan muncul. Bila cuaca baik, dalam waktu 5 hari plankton akan naik, air sudah stambil untuk beberapa minggu.
Salah satu faktor yang perlu diperhatikan, setelah air masuk dan plankton sudah jadi adalah kecerahan air yang diukur dengan secchi disk.
Maka pada kecerahan 30 - 40 benur boleh dimasukkan. Kecerahan air lebih atau kurang dari 30 - 40 kurang baik untuk pertumbuhan benur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar