Jumat, 16 Juni 2017

FUNGSI DOLOMITE DAN AKIBAT KEKURANGAN MAGNESIUM (Mg)

Sebelum melangkah ke permasalahan kekurangan Magnesium (Mg), sangat manusiawi kiranya kalau kita memahami dulu peran atau fungsi dari Magnesium (Mg) itu sendiri untuk tanaman. FUNGSI DOLOMITE
Fungsi Dolomite yang diberikan kedalam tanah adalah : 1. Menaikankan pH tanah 2. Menurunkan kelarutan Al 3. Meningkatkan kandungan unsur hara Ca dan Mg. 4. Memperbaiki tekstur, struktur dan memantapkan agregat tanah 5. Menurunkan tingkat bahaya erosi karena agregat tanah yang mantap 6. Memperbaiki sifat biologi tanah seperti aktivitas mikro organism. 7. Mematikan bakteri atau organisma yang merugikan tanaman 8. Menetralisir sisa-sisa zat yang merugikan tanaman akibat pemupukan yang berlebihan dan
penggunaan pestisida yang berlebihan 9. Mengembalikan zat hara yang dibutuhkan tanaman Gejala Umum Kekurangan Magnesium (Mg) Kekurangan Magnesium (Mg), seperti halnya kekurangan unsur hara lainnya, berpengaruh pada perolehan hasil panen. Kekurangan Magnesium (Mg) juga menyebabkan tanaman lebih rentan dan lemah terhadap serangan penyakit. Karena magnesium selalu bergerak di dalam jaringan tanaman, gejala defisiensi atau kekurangan Magnesium (Mg) muncul pertama kali pada daun yang lebih rendah atau daun lebih tua.
Gejala pertama kekurangan Magnesium (Mg) adalah 1. Daun pucat, kemudian kekuningan, klorosis antar vena (urat daun). 2. Urat-urat daun mungkin masih hijau namun bagian-bagian di sekitarnya menjadi menguning 3. Pada beberapa jenis tanaman, kekurangan Magnesium (Mg) memunculkan bintik-bintik
kemerahan atau ungu pada daun. Meskipun begitu, ekspresi gejala kekurangan Magnesium
(Mg) sangat bergantung pada intensitas cahaya yang diserap oleh daun. 4. Tanaman yang kurang tersinari cahaya matahari akan menunjukkan gejala
defisiensi/kekurangan Magnesium (Mg) yang lebih parah.
Faktor yang Mempengaruhi Ketersediaan Magnesium (Mg)
Lantas, kenapa bisa sampai terjadi defisiensi/kekurangan Magnesium (Mg)? Apa sih penyebabnya? Padahal mungkin teman-teman petani sudah melakukan penaburan cukup banyak bahan yang mengandung Magnesium (Mg) ke lahan, katakanlah dolomit. Kenapa masih kekurangan Magnesium (Mg)?
Defisiensi atau kekurangan Magnesium (Mg) sebetulnya bukan semata rendahnya kandungan Magnesium (Mg) di dalam tanah atau minimnya kita memberi suplai Magnesium (Mg) ke media tanam/tanah, namun di sana juga ada sejumlah faktor yang mempengaruhi ketersediaan Magnesium (Mg) yang bisa diserap oleh tanaman. Faktor-faktor tersebut yang paling dominan adalah: 1. pH tanah yang rendah atau kondisi tanah asam – pH tanah yang rendah diketahui memicu
kekurangan Magnesium (Mg) karena ketersediaan Magnesium (Mg) menurun, dan sebaliknya
pH tanah yang tinggi meningkatkan ketersediaan Magnesium (Mg).
Rasio Magnesium (Mg) : Mangan (Mn) di dalam tanah yang tidak ideal – Ketahuilah bahwa
saat Mangan (Mn) ketersediaannya cukup tinggi di dalam tanah, kondisi ini dapat langsung
mengurangi penyerapan Magnesium (Mg) oleh tanaman, maka terjadilah defisiensi/kekurangan
Magnesium (Mg).
2. Kompetisi kation – Tanah dengan tingkat Kalium (K) atau Kalsium (Ca) tinggi biasanya akan
memberikan sedikit Mg pada tanaman
Aplikasi kation yang tinggi: tingkat aplikasi yang tinggi kation lainnya, terutama K, dapat
mengurangi penyerapan Magnesium (Mg). Kasus ini paling umum terjadi pada rumput dan
jagung.
3 Suhu tanah yang rendah.
Solusi Saat Kekurangan Magnesium (Mg)
Defisiensi atau kekurangan Magnesium (Mg) jelas merupakan gangguan yang merugikan tanaman, dan kasus ini paling sering terjadi pada tanah dengan keasaman yang kuat, atau tanah berpasir di mana Magnesium (Mg) dapat dengan mudah tercuci oleh air. Magnesium (Mg) merupakan nutrisi makro penting yang ditemukan sekitar 0,2-0,4% bahan kering dan diperlukan untuk terciptanya pertumbuhan tanaman yang normal. Sekarang, bagaimana solusinya saat teman-teman petani menemukan gejala defisiensi/kekurangan Magnesium (Mg) pada tanaman budidayanya?
Tidak usah panik, karena tanaman dengan defisiensi/kekurangan Magnesium (Mg) dapat kita perbaiki dengan beberapa usaha, yakni: 1. Lakukan pengapuran lahan dengan baik dan benar menggunakan Dolomite PANJI yang
memiliki tingkat kehalusan 100 Mesh. Pengapuran Dolomite Halus PANJI sesuai dengan
kebutuhan pH tanah. 2. Lakukan pemeriksaan keasaman tanah atau pH tanah.
Mudah-mudahan ulasan saya ini bermanfaat bagi teman-teman petani

Ingat !
Pergunakan selalu produk dan pupuk yang telah memiliki sertifikasi Standar nasional Indonesia (SNI) Semoga sukses.


PT. PANJIWIRA SURYA MANDIRI
Info dan Pemasaran : 085265918610

Tidak ada komentar:

Posting Komentar